الاثنين، 21 يناير 2013

pengelosan


PENGELOSAN (WINDING)
DARI BENTUK STRENG KE BENTUK CONES
I.              Pendahuluan

Proses memindahkan bentuk gulungan ke bentuk gulungan lain dikenal dengan proses mengelos. Bentuk gulungan yang akan dirubah bentuknya adalah bentuk gulungan dalam bentuk streng yang akan dirubah ke bentuk cones, pengelosan darei bentuk palet (cop) ke bentuk cones serta bentuk gulungan dalam bentuk cones ke bentuk cones juga yang kesemuanya salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu benang itu sendiri serta untuk menyesuaikan dengan bentuk yang dibutuhkan pada tahapan proses selanjutnya. Dalam proses mengelos baik pengelosan dari bentuk streng ke bentuk bobin cakra maupun pengelosan dari bentuk cones ke cones, pada bagian-bagin tertentu benang akan mengalami putus. Untuk itulah pengetahuan dan penguasaan sistem penyambungan benang diperlukan, serta dalam penghitungan produksi teoritis khususnya pada pengelosan dari bentuk cones ke cones yang menggunakan drum beralur,

II.             Tori dasar
Pengelosan adalah proses menggulung benang-benang yang berasal dari suatu bentuk gulungan ke bentuk gulungan yang lain tanpa memberikan pengaruh apapun selain untuk memperbaiki mutu dari benang tersebut. Perubahan bentuk gulungan ini dilakukan untuk tujuan-tujuan tertentu bagi proses-proses selanjutnya. Ada beberapa jenis penggulungan. Antara lain:
1.    System penggulungan aktif
            Penggulungan benangnya pada bobbin langsung diatas spindle bobbin. Keistimewaan dari mesin kelos ini yaitu kecepatan spindle dengan kecepatan gerak pengantar sedemikian rupa, sehingga jumlah spiral gulungan benang yang diperoleh diatas bobbin persatuan waktu selalu konstan, walau terjadi pada diameter bobbin yang berbeda. Dengan demikian sudut gulungan yang diperoleh akan berubah pada setiap lapisan gulungan, untuk mengatur konfirmasi kecepatan spindle dengan kecepatan pengantar benang ada dua cara, yaitu:
a.    Kecepatan spindle tetap pada diameter besar, sedangkan kecepatan pengantar benang berubah-ubah.
b.    Kecepatan spindle berubah-ubah, sedangkan kecepatan pengantar benang tetap.
2.    System penggulungan pasif
Menggunakan poros friksi sebagai penggulung benangnya. Mesin kelos pasif diantaranya:
ü  Mesin kelos eksentrik
ü  Mesin kelos bersayap
ü  Mesin kelos silinder beralur eksentrik
ü  Mesin kelos silinder beralur spiral
ü  Mesin kelos khusus untuk bobbin spiral
Cara kerja mesinnya adalah benang (penggulungnya) pada bobbin terjadi karena gerakan poros friksi (drum). Fungsi dari cakra sebagai penahan agar gulungan ditiap-tiap pinggir tidak meleset, terutama untuk benang-benang yang licin dan yang mengalami perpindahan tempat.
Mesin kelos yang termasuk dalam jenis penggulungan pasif antara lain:

v  Mesin kelos eksentrik
Mekanisme kerja mesin ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
Sebuah poros eksentrik dapat menggerakakn dua buah peluncur pengantar benang dengan berputarnya poros eksentrik, hal ini merupakan panjangnya traverse benang yang digulung pada bobbin (panjang bobbin). Hubungan antara poros eksentrik dengan poros pnggulung melalui perntara roda-roda gigi dengan salah satu roda gigi dapat diganti-ganti (change weel) dengan demikian perbandingan kecepatan treves pengantar benang dengan kecepatan penggulung pada bobbin dapat diatur fungsinya untuk menentukan besarnya sudut gulungan pada bobbin yang akan dihasilkan, yaitu dengan perubahan posisi benag-benang diatas bobbin.
Kekurangan dari mesin ini yaitu:
ü  Benang yang ditarik dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan benang bertambah berbulu.
ü  Besarnya produksi mesin kelos ini tergantung pada tekanan spindle terhadap poros friksi (pengaruh slip).

v  Mesin kelos bersayap
Konstruksi mesin kelos ini hampir sama dengan mesin kelos eksentrik, perbedaannya roda eksetrik pada mesin ini berbentuk sepasang piringan yang berhadapan sehingga diantara kedua piringan tersebut berbentuk celah untuk tempat lewatnya benang. Mesin ini tidak menggunankan peluncur pengantar benang tersendiri. Artinya benang digulung melalui celah piringan eksentrik yang ikut berputar.
Keuntungan dari mesin ini yaitu :
ü  Mengurangu terdapatnya bulu-bulu pada benang.
ü  Tidak menimbulkan banyak suara.

v  Mesin kelos silinder beralur
Mesin kelos ini berbeda dengan mesin kelos sebelumnya, karena pada umunya menggunakan poros pengantar benang dan poros penggulung benang tersendiri. Poros pengantar benang juga berfungsi sebagai poros penggulung. Maka diperlukan diameter drum yang cukup besar (D ± 10 inci). Pada drum diberi saluran/split yang berfungsi sebagai eksentrik pengantar benang, sedangkan spindle bobbin langsung diputarkan oleh drum ini.
Pada drum penggulung ini hanya terdapat sebuah saluran yang berfungsi sebagai eksentrik pengantar benang. Dibagian tengah dari saluran ini terdapat konstruksi yang berbentuk elips sehingga bila berputar benang yang melalui akan mengalami perubahan tegangan.
Keuntungan dari mesin ini adalah:
ü  Menghindari penumpukan pada lapisan-lapisan benang.
ü  Memenuhi sudut gulungan dan panjang secara teratur.
Kerugian dari mesin kelos ini adalah:
ü  Karena alurnya hanya satu agar memenuhi susut gulungan dan panjang bobbin yang teratur, maka diameter drum harus teratur.
ü  Sudut gulungan tidak dapat diubah.

v  Mesin kelos silinder beralur spiral (sleeved cylinders)
Pada dasrnya konstruksi mesin kelos ini sama dengan mesin kelos silinder beralur eksentrik, perbedaannya dengan splits drum, pada sleeved cylinders alurnya berupa spiral. Setiap spindle drum jumlah spiralnya berbeda-beda, sehingga setiap kali putaran dari pada spindle akan menghasilkan jumlah spiral yang berbeda-beda. Pencipta mesin ini adalah pabrik “UNIVERSAL”.
Keuntungan daripada mesin ini adalah:
ü  Benang digulung diatas silinder, sedangkan benang ditarik melalui slips/spiral yang lembut sehingga jalannya benang/tegangan lebih teratur dan tidak akan menimbulkan bulu-bulu pada benang.

v  Mesin kelos khusus untuk bobbin cakra
Seperti pada mesin-mesin kelos terdahulu, cara kerja mesin kelos ini sama. Untuk memperoleh bentuk gulungan silinder biasa maupun berbentuk tong (tonform) maka pengantar benang diperlengkapi dengan beberapa eksentrik. Pemasangan eksentrik pada stang-stang pengantar benang dapat dikombinasikan sedemikian rupa.

            Secara umum tujuan dari proses pengelosan antara lain :
·         Untuk memperbaiki mutu benang yang dikelos, mutu yang mencakup: kekuatan benang, kerataan benang, kebersihan benang dari sambungan-sambungan yang kurang baik.
·         Untuk mengurangi biaya produksi, sebagai akibat dari meningkatnya efisiensi perusahaan.
·         Untuk menyesuaikan dengan bentuk yang diperlukan pada proses selanjutnya.
Bentuk awal gulungan yang diterima oleh Departemen Persiapan Pertenunan, tidak selalu sesuai dengan bentuk gulungan yang digunakan pada tahap proses di Departemen Persiapan Pertenunan. Bentuk gulungan yang diterima di departemen persiapan pertenunnan antara lain :




Bentuk bobin
 
Bentuk streng
 
P8310041P8310023








P8310030








Pengelosan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.    Harus ada batasan antara benang sreng dengan cone.
2.    Tegangan benang sesuai dengan nomer benang yang dikelos agar gulungan padat.
3.    Tidak boleh ada benang yang menggelincir dari sudut gulungan.
4.    Besar diameter gulungan harus sesuai dengan penggulungan selanjutnya.
5.    Hasil gulungan harus sejajar dengan panjangnya bobbin.
6.    Untuk mendapatkan benang yang padat perenggangannya harus diatur atau dikasih pemberat pada kincir.
7.    Pengantar benang harus sejajar dengan panjang bobbin.

III.           Maksud dan Tujuan
Maksud :
·          Mengetahui dan melakukan praktikum proses merubah bentuk suatu gulungan benang kebentuk yang lain sesuai kebutuhan yang disesuaikan dengan tujuan dan disebut pengelosan.
·         Mengenal dan mengetahui bagaimana cara menggunakan mesin-mesin kelos.
Tujuan :
·         Untuk memperbaiki mutu benang yang dikelos, mutu yang mencakup; kekuatan benang, kerataan benang, kebersihan benang dari sambungan-sambungan yang kurang baik..
·         Meningkatkan mutu benang.
·         Untuk menyesuaikan dengan  bentuk yang diperlukan pada proses selanjutnya.

IV.          Alat dan Bahan.
Alat :
Ø  Mesin winding drum beralur.
Ø  Sigmat.
Ø  Penggaris
Ø  Rolmeter
Ø  Neraca
Ø  Paper cone

Bahan :
Ø  Benang streng Ne130/2
V.            Langkah Kerja
1.    Mengebut benang streng.
Ø       Ambil benang dalam bentuk streng.
Ø      Benang dipasang pada alat kebut.
Ø Kemudian dikebut sampai mendapat bagian ujungnya (biasanya ditali melingkar pada benang tersebut)
2.    Benang yang sudah rapi dipasang pada kincir.
3.    Memulai proses winding.
Ø  Setelah benang dikebut dan dipasang pada kincir, kincir yang berisi benang tersebut dipasang di mesin kelos.
Ø  Pilih cone yang bagus (jika dipasang pada mesin kelos pas),kemudian timbang.
Ø  Setelah cone ditimbang, cone dipasang pada mesin kelos.
Ø  Setelah cone dan kincir terpasang, hidupkan mesin.
Ø  Proses winding dimulai.
4.    Melakukan doffing.
Ø  Tunggu samapi benang yang ada pada kincir habis tergulung kecone.
Ø  Catat waktu yang dibutuhkan sampai benang tersebut tergulung ke cone .
5.    Menimbang hasil proses
Ø  Setelah benang tergulung pada cone, cone tersebut diambil kemudian ditimbang.
Ø  Catat hasilnya.
6.    Hitung produksi nyata.
(produksi nyata = hasil proses – berat cone)
7.    Hitung produksi teoritisnya.
Produksi teoritis =
8.    Hitung efisiensi.
Efisiensi =
VI.          Giring diagram.
 

                                                               ᴓ P2 = 18,15 cm
 

                                                                                                  
                                                                                        ᴓ drum beralur = 8,28 cm





Main motor
1400rpm
 
                                      
 


                                                          ᴓ P1= 4,61cm


                          
VII.   Pengumpulan dan pengolahan data.
v  Neomer benang: Ne130/2
v  Berat cones kosong : 37,2 gram - 5,4gram = 31,8 gram.
v  Berat hasil proses (cones+benang) : 124,6 gram – 6,1 gram = 118,5 gram.
v  Waktu : 26 menit 30 detik = 26,5 menit.
v  Produksi nyata = berat hasil proses – berat cone
                          = 118,5 gram – 31,8 gram
                          = 86,7 gram.
v  Keliling pully 1 =14,5 cm.
K = πd
14,5 = 3,14 (d)
D = 4,61 cm
v  Keliling pully 2 = 57 cm
K = πd
57 = 3,14 (d)
D = 18,15 cm
v  Keliling drum = 26 cm
K = πd
26 = 3,14 (d)
D = 8,28 cm
v  S rata-rata : S1 = 6,9 cm
S2 = 5 cm
S3 = 2,9 cm
S = 14,8 cm
S rata-rata = 4,93 cm.
v  Rpm motor : 1400 rpm
v  Produksi teoritis :
Prod/menit =
N =
N =
= 355,59 rpm
Prod/menit = 355,59
= 355,59 x 26,46 x 26,5
= 249336,15 cm
= 2493,36 m
v  Perhitungan hasil produksi teoritis satuannya dalam “meter” agar dapat mencari efisiensi maka harus diubah ke dalam satuan “gram”
Nomer benang : Ne130/2
Ne =
15 =
15B = 3,25
B = 0,217 libs
= 98,43 gram
v  Efisiensi =
=
= 88,08%
VIII.        Analisis dan Kesimpulan
·         Analisis
Dalam praktikum pengelosan ini, praktikan mengelos benang dari bentuk streng ke bentuk cones. Dengan menggunakan mesin kelos. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengelosan, diantaranya:
Ø  Saat mengebut benang harus pelan-pelan jangan sampai benangnya kusut.
Ø  Pilih kincir dan cones yang sesuai dengan dudukannya.
Ø  Proses pengelosan harus diperhatikan dari awal hingga akhir, jangan sampai benangnya putus tetapi kita tidak mengetahuinya, karena dapat mengurangi efisiensi yang didapat.
Ø  Jika ada benang yang putus, menyambung benangnya harus cepat.
·         Kesimpulan
Pengelosan adalah proses menggulung benang-benang yang berasal dari suatu bentuk gulungan ke bentuk gulungan yang lain tanpa memberikan pengaruh apapun selain untuk memperbaiki mutu dari benang tersebut.
Tujuan dari proses pengelosan antara lain adalah :
1.        Untuk memperbaiki mutu benang yang dikelos, mutu yang mencakup; kekuatan benang, kerataan benang, kebersihan benang dari sambungan-sambungan yang kurang baik.
2.        Untuk mengurangi biaya produksi, sebagai akibat dari meningkatnya effesiensi perusahaan.
3.        Untuk menyesuaikan dengan  bentuk yang diperlukan pada proses selanjutnya.
Pengelosan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.    Harus ada batasan antara benang sreng dengan cone.
2.    Tegangan benang sesuai dengan nomer benang yang dikelos agar gulungan padat.
3.    Tidak boleh ada benang yang menggelincir dari sudut gulungan.
4.    Besar diameter gulungan harus sesuai dengan penggulungan selanjutnya.
5.    Hasil gulungan harus sejajar dengan panjangnya bobbin.
6.    Untuk mendapatkan benang yang padat perenggangannya harus diatur atau dikasih pemberat pada kincir.
7.    Pengantar benang harus sejajar dengan panjang bobbin.


IX.          Diskusi
     Beberapa  hal  yang menghambat   proses produksi  yaitu pada waktu mengebut  benang,  mencari  ujung  benang  setelah  pengebutan, dan adanya putus benang pada waktu proses . Karena itu ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan :
·         Cara pengebutan benang dan mencari ujung  benang  harus  dilakukan secara hati-hati , jangan  sampai  salah mengambil  ujung benang.
·         Memasang benang pada kincir jangan sampai ada yang keluar .
·         Pemasangan kincir  pada dudukannya harus  tepat..
·         Pemasangan beban (pada tensioner) harus disesuaikan dengan kekuatan benangnya .
·         Pemasangan cones harus teratur dan berputar dengan baik.
·         Selam proses berlangsung, harus terus diawasi.
·         Pada penyambungan benang yang harus di perhatikan adalah kecepatan dalam penyambungan karena apabila kita tidak cepat dapat berakibat efisiensinya lambat dan produksi berkurang.

Jadi pada dasar nya dalam persiapan tenun ini yang harus di perhatikan adalah ketelitian dari awal sampai ahir proses harus terjaga.


X.            Daftar pustaka
1.       Teknologi Persiapan Pertenunan I, ITT Bandung.
2.    Pedoman Praktikum Persiapan Pertenunan, ITT Bandung


XI.          Jawaban pertanyaan
1.    Rpm drum friksi = 320 rpm ; 10 drum
Ddrum friksi = 8 cm ; S=4,2 cm
Ditanya : waktu yang dibutuhkan untuk menggulung benang Ne130 sebanyak 150 kg.
Jawab :
Prod/jam/10 spindle =
=  
=
= 2,1225 x 0,4536
= 0,962766 kg
T = jumlah hasil produksi/
 produksi/jam/10 spindle
=
= 155 jam


ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق